Tahun ini, perusahaan Event Organizer yang saya pimpin (PT. Anno Servindo) kembali menyelenggarakan even musik. Setelah tahun lalu sukses dengan tema musik 90 an di Kafe Blackcat, tahun ini kami mencoba menggebrak dengan tema lebih oldies dan format yang berbeda. Tema yang diusung adalah Beatles vs Koes Plus. Kenapa kedua band ini yang diambil, pastinya karena kelegendarisannya yang menginspirasi banyak musisi-musisi Indonesia pada umumnya.
Sebenarnya acara ini terjadi secara kebetulan, melalui seorang teman yang mengenalkan kami pada Pak Bayu Krisnamurthi (Wamen Perdagangan 2004/2014). Beliau memiliki ide untuk menyelenggarakan suatu event musik yang dapat menjadi tempat berkumpulnya musisi-musisi muda di Bogor untuk berkreasi dan mengembangkan bakatnya, tempat mereka mengasah skill dan memperbanyak jam terbang. Sehingga suatu saat nanti mereka menjadi musisi yang profesional. Kita tentunya sama-sama merindukan munculnya band-band maupun musisi Bogor yang dapat berbicara di kancah nasional bahkan internasional.
Ini yang menjadi salah satu tujuan terselenggaranya Bogor Poenya Musik pada Tanggal 24 Mei 2014 lalu. Bahkan ke depannya menjadi cita-cita kami bahwa acara ini menjadi agenda rutin setiap 6 bulan sekali. Sehingga Bogor memiliki ikon acara musik sendiri yang tidak kalah dengan event nasional seperti Jak Jazz, Soundrenalin sampai Jakarta Blues Festival. Tidak menutup kemungkinan pula bahwa acara ini tidak sekedar sebagai ajang berkreasi dan menampilkan kebolehan, tetapi juga sebagai saluran band-band berbakat untuk masuk pada industri musik nasional.
Saya membayangkan bahwa Bogor Poenya Musik (BPM) tidak hanya sekedar even musik saja, tapi merupakan suatu wadah dimana didalamnya juga ada industri rekaman untuk menyalurkan talenta-talenta muda musisi Bogor. Mari kita sama-sama berharap dan mendukung supaya BPM dapat mewujudkan hal tersebut. Tunggu kami di Bulan Desember 2014, Bogor Poenya Musik jilid 2 akan kembali hadir dengan tema yang lebih mencengangkan 🙂