Kuala Lumpur with The Family

kuala lumpur with the familyBeberapa waktu lalu, akhirnya saya berhasil mewujudkan salah satu impian saya untuk mengajak orangtua dan adik saya ke luar negeri. Walaupun itu hanya sebatas ke negeri tetangga Malaysia, namun buat saya sudah merupakan pencapaian yang cukup besar. Maklumlah saya ingin agar kedua orangtua saya merasakan menginjakkan kakinya di negeri luar selain Indonesia. Puji Tuhan, impian tersebut akhirnya tercapai 🙂

Sebenarnya perjalanan kali ini terasa kurang, salah satu adik saya tidak bisa ikut berangkat karena sedang berada di luar negeri juga. Tetapi apa mau di kata, tiket sudah di pesan dan tidak bisa dibatalkan. Siang itu dari Bandara Soetta kita berangkat menuju Kuala Lumpur melalui bandara LCCT. Setibanya disana, kita menumpang bis ke KL Sentral dan naik MRT menuju ke Bukit Bintang, tempat kita menginap. Perjalanan lancar dan kita tiba sore hari di Bukit Bintang.

bukit bintang

Kawasan Bukit Bintang di siang hari

Kawasan Bukit Bintang merupakan kawasan pertokoan di Kuala Lumpur yang tidak pernah sepi. Banyak orang pergi kesana untuk berbelanja atau sekadar cuci mata. Deretan toko dan mal berjajar sepanjang jalan sehingga menambah gemerlapnya kawasan tersebut. Kebetulan letak penginapan kita hanya sekitar 200 m dari Stasiun MRT Bukit Bintang, sehingga tidak perlu khawatir untuk bepergian ke seluruh penjuru Kuala Lumpur.

stasiun mrt bukit bintang

Stasiun MRT Bukit Bintang di waktu malam

Esoknya, kita menyempatkan untuk pergi ke Putra Jaya, sebuah kawasan pusat pemerintahan Malaysia yang terpisah cukup jauh dari Kuala Lumpur. Terus terang saya iri dengan kawasan ini, karena Malaysia mampu membangun sebuah kaasan pemerintahan terpadu yang terpisah dari pusat bisnis. Dengan adanya kawasan ini maka problem kemacetan di ibukota bisa dihindari, disamping mempermudah masyarakatnya untuk mengurus hal-hal terkait pemerintahan. Jika kita berandai-andai Kota Jakarta bisa meniru hal ini, maka tentunya kemacetan minimal bisa diuraikan.

danau putra jaya

Berpose sejenak di depan Danau di Putra Jaya

Tempat selanjutnya yang kami kunjungi tentunya Menara Kembar Petronas. Ikon Malaysia yang wajib untuk dikunjungi bila pergi ke Kuala Lumpur. Sayangnya kami terlambat untuk naik ke jembatan penghubung kedua menara dan akhirnya hanya berfoto di seputaran menara tersebut. Menara Petronas merupakan menara kebanggaan warga Malaysia, melihat hal itu muncul pertanyaan dalam benak saya ikon apa yang bisa kita banggakan di Kota Jakarta? Padahal kita punya bangunan yang tak kalah hebatnya, misalnya Monas. Bisakah itu menjadi ikon penanda Kota Jakarta atau bahkan Indonesia? Sehingga wisatawan luar tidak hanya terpaku pada Bali saja. Saya yakin bisa asal kita sebagai warga Indonesia bangga dan senang untuk memperkenalkan ikon tersebut.

menara kembar petronas

Ayah dan Ibu di Menara Kembar Petronas

Selain tempat-tempat di atas, kami juga sempat mengunjungi Katedral St. John, Batu Caves dan tempat berbelanja di Petaling Jaya. Secara umum Kuala Lumpur tidak berbeda jauh dengan Jakarta, hanya harus diakui bahwa suasananya lebih bersih, tertib dan belum banyak kemacetan di sana-sini. Selain itu kota ini sangat Tourist Friendly. Hal-hal positif ini yang seharusnya bisa kita contoh di ibukota Jakarta tercinta.

jalan petaling

Jalan Petaling surganya belanja

Setelah berkunjung ke negeri jiran, saya kembali merajut impian saya selanjutnya untuk mengantarkan kedua orangtua saya berwisata religi ke Yerusalem dan Vatikan. Mudah-mudahan impian itu dapat terwujud dalam waktu 3-4 tahun lagi. Walaupun saya yakin kedua orangtua saya tidak pernah minta akan hal itu, namun selagi ada waktu, tidak ada salahnya juga berbuat sesuatu yang bisa menyenangkan mereka. Saya yakin jika kita berkehendak, Tuhan pasti akan mendengar dan mengabulkan 🙂 So Tahun 2015, saya pasti bisa mewujudkan impian saya.

 

batu caves

Pose dulu ah di depan Batu Caves

 

You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply